IQNA

Tokoh-Tokoh Alquran/ 26

Nabi Harun; Seorang Nabi Allah dan Teladan Persaudaraan

8:13 - January 13, 2023
Berita ID: 3477866
TEHERAN (IQNA) - Dengan menelaah sejarah para nabi, kita sampai pada keistimewaan masing-masing dari mereka; sebagai contoh, Nabi Harun fasih dan memiliki pengaruh verbal, sehingga Musa, dalam rangka menyebarkan agama, meminta Allah untuk memulai misinya dengan Harun untuk mendakwahkan penyembahan Allah.

Harun adalah salah satu nabi Allah yang juga dikenal sebagai saudara Nabi Musa (as). Nama ayah Harun adalah Imran dan nama ibunya adalah Yokhebed. Meskipun Harun lebih tua dari Musa, namun dalam kenabian, namanya disebutkan setelah Musa.

Nama Harun disebutkan berkali-kali dalam Alquran; dalam surah seperti: Al-Baqarah, An-Nisa’, Al-An’am, Al-A’raf, Yunus, Maryam, Taha, Al-Anbiya, Al-Mukminun, Al-Furqan, Asy-Syu’ara, Al-Qasas dan as-Saffat.

Umat Yahudi, Kristen dan Muslim percaya pada kenabian Harun. Menurut sebuah riwayat dari Nabi Islam (saw), generasi para nabi dilanjutkan dari Harun, dan para nabi termasuk Nabi Ilyas (as) merupakan keturunan darinya.

Ketika Musa (as) mencapai maqom seorang nabi dari Allah swt dan ditugaskan untuk menyeru Firaun untuk menyembah Allah, dia meminta Allah untuk mengambil saudaranya Harun sebagai menteri bersamanya karena Harun adalah orang yang fasih dan memiliki pidato yang mengesankan serta bisa membantu Musa dalam misi ini.

Harun bersama saudaranya di manapun dan bekerja sama dengannya dalam semua pekerjaannya untuk mencapai tujuan dan misi ilahinya. Karena persahabatan dan kerja sama inilah Allah mengangkat Harun ke maqom seorang nabi. Maqom ini merupakan rahmat dan ampunan dari Allah swt kepada Nabi Musa (as) karena membuat kemajuan dakwahnya.

Dalam sebuah hadis Nabi Islam (saw), kedudukan Ali (as) di sisi Nabi (saw) diperkenalkan sebagai kedudukan Harun di sisi Nabi Musa.

Ketika Bani Israel beralih ke penyembahan anak sapi tanpa kehadiran Musa, Harun adalah penerus Musa. Dengan segala upayanya, dia tidak dapat mencegah penyimpangan Bani Israel ini. Pada saat Musa kembali, hanya sedikit yang menentang Harun.

Menurut sejarawan, Harun meninggal antara 123 dan 133 tahun dan tiga tahun sebelum Musa. Menurut sebuah riwayat, Musa membawa Harun ke Gunung Sinai (di tanah Mesir) atas perintah Tuhan, di mana dia meninggal setelah tidur di atas sebongkah batu.

Di sebelah barat Yordania, di puncak Gunung Haur, ada sebuah makam yang dikaitkan dengan Harun. Gunung ini juga dikenal sebagai "Petra" dan "Gunung Harun". Juga, makam lain dikaitkan dengannya di desa "Catherine Al-Siyahiya" di Yordania di sebuah bukit kecil. (HRY)

captcha