IQNA

Berbagai Terjemahan-Terjemahan Al-Quran Dalam Bahasa Cina; Simbol Berkembangnya Panggilan Islam/ Menilik Perjalanan Sejarah Terjemahan-Terjemahan

10:42 - August 05, 2014
Berita ID: 1436086
Sampai saat ini telah dilakukan berbagai macam terjemahan-terjemahan Al-Quran dalam bahasa Cina, yang mana terjemahan pertama kembali pada tahun 1928. Terjemahan-terjemahan ini memiliki pengaruh signifikan dalam pertumbuhan Islam dan ajaran-ajaran Al-Quran di Cina.

“Terjemahan-terjemahan Al-Quran Al-Karim dalam bahasa Cina memiliki peran signifikan dalam penyebaran budaya Islam di Cina. Kaum muslimin Cina dengan menggunakan terjemahan-terjemahan ini, mereka telah mendakwahkan budaya Islam dan keyakinan-keyakinan agamanya dan budaya ini juga memiliki pengaruh positif  dalam menyebarkan kebudayaan nasional Cina dan menyebabkan munculnya identitas etnis “Hui” di tengah-tengah berbagai macam etnis-etnis Cina.
Sekarang ini, etnis “Hui” hidup berdampingan dengan etnis “Han” dan mereka menggunakan bahasa dan aksara umum Cina, dan mereka memiliki hubungan erat dengan budaya masing-masing, dan disamping itu mereka tetap menjaga budaya, adab, adat-adat tradisional, dan agama Islam mereka. Terjemahan lengkap Al-Quran Al-Karim dalam bahasa Cina dimulai pada tahun 1927-1990 dan tersebar secara resmi di negara ini. Dan untuk selanjutnya kita akan menjelajah terjemahan-terjemahan lengkap Al-Quran dalam bahasa Cina.

Terjemahan “Tie Zheng” dari Bahasa Jepang ke Bahasa Cina
“Tih Zheng” adalah orang pertama yang telah menerjemahkan teks lengkap Al-Quran dalam bahasa Cina dan mencetaknya. Dia adalah seorang cendekiawan Cina non-Muslim yang tidak mengenal bahasa Arab. Dia menerjemahkan Al-Quran dengan berlandaskan teks terjemahan Al-Quran berbahasa Jepang serta dengan menggunakan terjemahan Inggris Rod Well. Meskipun terjemahan ini tidak secara langsung dari bahasa Arab, namun terjemahan dan cetakan tersebut dianggap memiliki peran signifikan dalam mendakwahkan kebudayaan Islam dan kitab suci ini, mensuport cendekiawan muslim untuk menerjemahkan dan menafsirkan Al-Quran serta membentangkan babak baru dalam sejarah penerjemahan Al-Quran di Cina.

Terjemahan Ji Jue Mi
Ini adalah terjemahan lengkap kedua di Cina, yang terjadi tiga tahun setelah terjemahan “Tie Zheng”. Dia adalah seorang cendekiawan Cina, yang mana tiga orang lainnya juga membantunya dalam penerjemahan ini. Dia melakukan perjalanan ke Eropa dan Jepang, terlebih-lebih beberapa waktu dia menetap di Turki. Maka dari itu, dia mengenal kedudukan dan urgensitas Al-Quran di tengah-tengah kaum muslimin dan dia sangat mengerti bahwa penerjemahan Al-Quran adalah pekerjaan serius nan urgen. Dia juga dalam menerjemahkan Al-Quran ke bahasa Cina, telah menggunakan terjemahan-terjemahan Jepang dan Inggris. Oleh karena, terjemahan tersebut tidak mendapat sambutan kaum muslimin Cina. Terjemahan ini  terbit pada tahun 1931 M, oleh penerbit Shang Hui dan disediakan bagi orang-orang yang berminat.

Terjemah dan Deskripsi 3 Jilid Al-Quran dari Wang Jing Zhai
Termasuk dari para penerjemah Al-Quran dalam bahasa Cina adalah Wang Jing Zhai, seorang ulama yang paling menonjol dan penerjemah pertama dari kaum muslimin Cina yang telah menerjemahkan teks lengkap Al-Quran dalam bahasa Cina. “Terjemahan dan Penjelasan Al-Quran” jilid pertama terjemahan ini terbit pada tahun 1932 M dalam bahasa klasik Cina dan sebuah masjid terjemah oleh penerbit Beiping. Jilid kedua terbit pada tahun  1942 dan dalam bahasa Cina Kontemporer disertai dengan deskripsi terjemahan oleh penerbit “Ningxia” dan  jilid ketiga terbit pada tahun 1946 di Sanghai oleh penerbit Shang Hui.
Sejak lima puluh tahun belakangan ini, terjemahan Al-Quran dalam bahasa Cina ini telah berkali-kali diterbitkan di dalam maupun luar Cina, dan dibagi-bagikan secara luas. Wang Jing Zhai yakin bahwasanya terjemahan haruslah sederhana, dan sesuai dengan susunan dan makna asli. Terjemahan ini sangat mendapat sambutan dari kaum muslimin. Dia telah memberikan khidmat besar dalam penerjemahan Al-Quran di negara Cina.

Terjemah Disertai Dengan Tafsir, dari Liu Jin Biao
Terjemahan ini diterbitkan oleh penerbit Beiping pada tahun 1943 M. Ini adalah terjemahan Al-Quran kedua oleh seorang muslim Cina. Sejumlah cendekiawan Cina yakin bahwa dalam tafsir-tafsirnya terdapat pentoleriran tema-tema seperti pasrah terhadap musuh dan khianat terhadap negara, yang mana hal-hal ini merupakan kesalahan-kesalahan dari kitab ini. “Ma Jian” yakin bahwa tafsiran-tafsirannya  sama sekali tidak memiliki hubungan dengan ruh kitab suci dan dimungkinan tafsir ini dapat membantu pendudukan imperialis Jepang terhadap negara-negara Asia. Hal ini mengurangi nilai dan kredibilitas terjemahan ini. Keacuhan masyarakat terhadap terjemahan ini juga bersumber dari masalah ini. 

“Prinsip-Prinsip Dasar Al-Quran” oleh Yang Jing Xiu
Yang Jing Xiu adalah salah seorang ulama tersohor Cina. Terjemahannya diterbitkan oleh penerbit Beiping pada tahun 1947. Meskipun terjemahan ini tetap menggunakan bahasa Cina klasik, namun tetap dengan struktur yang baru. Di Cina kitab ini sangat popular, dikarenakan terjemahannya yang secara langsung, serius dan memakai kalimat-kalimat khusus. Kaum muslimin Cina menganggap terjemahan ini sebagai terjemahan terpenting Al-Quran dalam bahasa Cina. Terjemahan ini mendapat pujian dari para ulama Cina. Mereka meyakini bahwasanya terjemahan ini sangatlah singkat namun berfaidah dan sang penerjemah memiliki kecintaan yang mendalam terhadap Al-Quran. Akan tetapi sebagian lain meyakini bahwa dalam kitab ini telah menggunakan bahasa masjid dan untuk mengetahui makna-maknanya bagi para pembaca biasa sangatlah sulit. Secara global, terjemahan ini dikategorikan sebagai terjemahan terkemuka yang memiliki kedudukan khusus dalam sejarah terjemahan Al-Quran bahasa Cina.

Terjemah Disertai dengan Deskripsi “Shi Zi Zhou”
Terjemahan ini diterbitkan oleh Dewan Institut Agama Hui, sebuah Akademi Ilmu Cina Taipe pada tahun 1958 M dan kebanyakan di Taiwan, Hongkong dan kawasan penduduk muslim cina yang bermukim di luar negeri sangatlah marak. Dari sisi pandang pengolahan kata, metode berbicara, dan cara penerjemahannya sangat dekat dengan terjemahan Wang Jing Zhai (jilid ketiga) dan kebanyakan dari kalimat-kalimatnya sangatlah mirip. Terjemahan ini juga memiliki kriteria khusus, yaitu terjemahannya ringkas, sederhana, gampang dan sangat jarang sekali memakai bahasa masjid. Jumlah tafsir dan deskripsi terjemahan ini mencapai 2117. Terjemahan ini berada di bawah pengaruh terjemahan-terjemahan lainnya dan terjemahan Inggris, akan tetapi terjemahan ini tetap menjadi perhatian dan banyak sekali deskripsinya yang dianggap logis.

Terjemah Ma Jian
Terjemahan ini terjadi pada masa perang Anti- Jepang dan terbit pada tahun 1981 dengan tema (Al-Quran Jilid Pertama) di Beijing. Dan kemudian diedit berkali-kali dan akhirnya pada tahun 1981 teks lengkap Al-Quran tersebut diterbitkan oleh Kantor Publikasi Akademi Ilmu Sosial Cina. Sekarang terjemahan ini adalah paling maraknya terjemahan di Cina. Arab Saudi pada tahun 1986 mempublikasikan terjemahan ini beserta teks Arabnya dan juga menghadiahkannya kepada kaum muslimin di kawasan-kawasan dunia lainnya. Sang penerjemah di awal terjemahan “Jilid Pertama” dan telah menjelaskannya dalam prakata “Pengaruh Al-Quran” dan terjemahan-terjemahan Al-Quran dalam bahasa Cina sebelumnya juga telah dikenalkan dalam terjemahan ini, banyak dari para cendekiawan Islam meyakini bahwa dibandingkan dengan teks terjemahan yang dicetak pada tahun 1981, cetakan tahun 1985 lebih memiliki keistimewaan-keistimewaan dan poin-poin kuatnya lebih banyak dan deskripsinyapun lebih ditambahkan. Terjemah Ma Jian adalah terjemahan paling detail, paling jelas, paling gampangnya terjemahan Al-Quran dalam bahasa Cina. Jilid pertamanya karena memiliki lebih banyak deskripsi, lebih memudahkan untuk mengetahui maknanya.

Terjemahan Prosa Puisi dari Yahya Lin Song
Terjemahan ini setelah terjemahan Ma Jian adalah terjemahan Al-Quran kedua yang diterbitkan setelah berdirinya Cina Baru di negara ini. Terjemahan ini diterbitkan pada tahun 1988 di Beijing dan diterjemahkan dalam prosa puisi dan sajak dalam bahasa Cina, yang terdiri dari dua jilid, dimana disertakan juga teks Arab Al-Quran dan terjemahan bahasa Cinanya. Terjemahan ini mendapat sambutan dari khalayak muslimin terkhusus para remaja dan mereka meyakini bahwa dengan terjemahan ini, mereka lebih mudah untuk menghafal dan memahami Al-Quran. Akan tetapi sebagian dari para ulama Cina meyakini bahwasanya Lin Sung sengaja menerjemahkan makna asli secara harfiah dan dalam sebagian perkara dia menerjemahkannya secara bebas. Para pembaca remaja mengatakan terjemahan ini mampu membangkitkan keinginan mereka untuk membaca Al-Quran dan menunjukkan keindahan metode bahasa Al-Quran, namun cendekiawan Arab memiliki pandangan yang lain.

Terjemahan Detail Dengan Teks Arab dari Tang Dao Hang
Terjemahan ini dikerjakan berlandaskan Al-Quran terjemah Inggris dan dipublikasikan pada tahun 1989 di Jiangsu. Cendekiawan Muslim Cina meyakini bahwa deskripsi yang ada dalam terjemahan ini memiliki peran yang baik dalam menelaah dan memahami Al-Quran. Bahasanya sangat sederhana dan terjemahannya sesuai dengan teks asli Al-Quran. Penukilan ayat-ayat Al-Quran dan deskripsi-deskripsinya yang disertakan dalam bentuk lampiran membuat terjemahan ini menjadi terjemahan Al-Quran terbaik dan tertinggi dalam bahasa Cina. Untuk mendeskripsikan istilah-istilah khusus,Tang Dao menggunakan kalimat-kalimat klasik kaum muslimin Cina. Perlu diingat Tang Dao Zhang adalah salah seorang muslim Cina yang bermukim di luar. Dia lahir dalam keluarga religius, di propinsi Anhui dan untuk beberapa waktu aktif di Singapura sebagai editor surat kabar “Nanyangxiang”, kemudian berhijrah ke Amerika. Dia setelah menyelesaikan terjemahannya di luar negeri, untuk menggampangkan dan memudahkan akses para pembaca kaum muslimin Cina, alih-alih  memprioritaskan pencetakan pada penerbit terbaik Amerika, dia malah mengirim teks terjemahan tersebut ke Cina dan menerbitkannya dengan biaya sendiri. Semua pendapatan penerbitan terjemahan ini dia hadiahkan kepada lembaga Islam provinsi Jiangsu demi kemajuan agama Islam. Haji Abdurrahim (Shi Mingwang), seorang sarjana Islam Cina yang tinggal di Hawai menulis kata pengantar dalam terjemahan ini dan mengucapkan rasa terima kasihnya atas jerih payah sang penerjemah.

Terjemah dan Tafsir Al-Quran dari Zho Zhong Xi
Terjemahan ini dipublikasikan pada tahun 1990 di Singapura. Zho belajar bahasa Arab dan Urdu di Universitas Ahmadiyah. Para cendekiawan meyakini bahwa meskipun dia hidup di luar negeri dalam waktu yang cukup lama, akan tetapi level bahasa Cina yang  dia kuasai sangatlah tinggi. Namun dengan sebagian dari pandangan-pandangannya mereka berseberangan dalam terjemahannya ini. Dia menerjemahkan dan menafsirkan Al-Quran di Universitas Ahmadiyah, maka dari itu sebagian khalayak kaum muslimin tidak menerimanya, bahkan malah menentangnya. Ini adalah sepuluh terjemahan Al-Quran dalam bahasa Cina yang dimulai sebelum tahun 1381, yang dikenalkan dalam makalah Fatimah Isra. Adapun dari tahun 1381-1392, terdapat dua terjemahan baru Al-Quran bahasa Cina, yang sudah pasti hal tersebut tidak tersinyalir dalam makalahnya dan informasi ini ditambahkan oleh pihak ini untuk artikel tersebut.

Terjemah “Sulaiman Bai Jisu”; Terjemah Al-Quran Pertama dalam Perspektif Syiah
Sulaiman adalah salah seorang ulama terkemuka Cina yang belajar di Iran selama 13 tahun dan menimba ilmu-ilmu Islam di universitas Ilmu Islam Razavi, Mashhad dan dia juga bertahun-tahun aktif di bagian exterritorial Sheda wa Shima (Media Suara dan Visual) Republik Islam Iran (Radio Cina). Kehadirnya di Iran dalam waktu yang cukup relatif lama menjadikan dia disamping menguasai bahasa Arab dan Persia, juga mengetahui tafsir-tafsir ulama Syiah dan ajaran Ahlul Bait (as). Sekembalinya ke Cina, kurang lebih sepuluh tahun dia menghabiskan waktu emasnya untuk terjemahan baru Al-Quran dengan berasaskan tafsir-tafsir Syiah dan terjemahan Persia kitab suci ini serta dengan berdasarkan hadis dan ajaran-ajaran suci Ahlul Bait. Dengan demikian, bisa dibilang ini adalah Al-Quran terjemah bahasa Cina pertama dalam perspektif Syiah, dimana ini adalah sebuah tafsir yang tak tertandingi. Terjemahan ini diterbitkan dan dipublikasikan pada tahun 1911, di salah satu percetakan propinsi otonom muslim “Ning Xia”. Dan dikarenakan kesederhanaan, kelugasan dan mudah dipahami serta barunya corak penulisan, terjemahan ini mendapat sambutan kaum muslimin, bahkan non-muslim di negara ini tertarik dengan Al-Quran.
Dalam pameran internasional Al-Quran di Teheran pada tahun 2012 terjemahan baru Sulaiman ini dipamerkan dan dia dianugerahi sebagai khadim Al-Quran. Disamping terjemahan-terjemahan Al-Quran dalam bahasa Cina yang telah dipaparkan sebelumnya, di Cina juga terhadap terjemahan Al-Quran dengan Bahasa Uighur dan Kazakh dan sudah diterbitkan. Terjemahan Al-Quran dengan bahasa Uighur sudah marak di Xinjiang. Dikarenakan etnis Uighur adalah populasi terbanyak kawasan Xinjiang, sejak zaman dahulu bagian-bagian Al-Quran dengan bahasa Uighur sudah diterjemahkan dan sudah marak, sedangkan terjemahan baru lengkap Al-Quran dalam bahasa Uighur diterbitkan pada tahun 1987.
Penerjemahnya adalah seorang Qari, Ahmadi Surai, ketua hauzah Ilmiah Xinjiang. Dia menggeluti beberapa bahasa dan juga menguasai bahasa Arab. Terjemahan ini memiliki refleksi baik dalam dunia Islam dan mendapatkan kritikan dan estimasi para cendekiawan muslim. Terjemahan ini untuk kaum muslimin Uighur, yang pada waktu itu hanya membaca teks asli Al-Quran dan tidak memahami maknanya, sangat bermanfaat sekali. Dalam terjemahan ini banyak sekali memakai istilah-istilah agama yang telah dikenal dan diketahui oleh khalayak kaum muslimin Uighur. Terjemahan Al-Quran dengan bahasa Kazakh diterjemahkan oleh dua orang cendekiawan muslim Kazakh, yaitu “Aziz” dan “Hamas”, yang diterjemahkan bersama-sama dan diterbitkan pada tahun 1990. Terjemahan ini mendapatkan sambutan kaum muslimin Kazakh.
Dikarenakan banyak sekali etnis-etnis muslimin yang tinggal di Negara Cina dan mereka berbicara dengan bahasa-bahasa yang beraneka ragam, maka Al-Quran pun diterjemahkan dengan bahasa-bahasa Cina yang beragam pula, seperti bahasa Uighur, dan Kazakh, sehingga kebutuhan-kebutuhan mereka untuk menelaah Al-Quran dapat tercukupi.
Bersambung…

1431541

captcha