IQNA

Munajat Menakjubkan Maha Guru Islam pada Bulan Ramadan

13:28 - April 11, 2022
Berita ID: 3476688
TEHERAN (IQNA) - Munajat adalah salah satu konsep keagamaan paling umum yang mengungkapkan hubungan antara Sang Pencipta dan makhluk dan telah dinyatakan sebagai salah satu ritual terpenting Ramadan. Menelaah teks-teks munajat maha guru Islam sangatlah menakjubkan.

Dalam Alquran, Allah telah mengutip munajat-munajat dari para nabi dan hamba-hamba-Nya yang saleh, yang telah dikutip oleh para penafsir tentang berbagai masalah doktrinal. Teks-teks munajat yang sangat menakjubkan juga telah dikutip dari para maha guru Islam, yang memiliki makna spiritual yang menonjol dan menggambarkan dimensi indah dari hubungan spiritual dengan Tuhan.

"Doa Abu Hamzah" adalah salah satu contohnya, yang dikutip dari Ali Zainal Abidin, salah satu pemimpin spiritual Islam, dan melukiskan gambaran romantis tentang hubungan antara hamba dan Tuhan. Pelantun munajat ini, di satu sisi, mengungkapkan penderitaan dan kebutuhan-kebutuhan manusia, dan di sisi lain, mengungkapkan kedudukan kasih sayang dan kemampuan Tuhan. Dalam penggambaran dualitas ini, dihadirkan semacam pandangan dunia spiritual yang menakjubkan.

الْحَمْدُ لله الَّذي لا اَرْجُو غَيرَهُ وَلَوْ رَجَوْتُ غَيرَهُ لاَخْلَفَ رَجآئي

“Segala Puji bagi Allah, yang aku tidak ingin mengharap selain-Nya, karena seandainya aku mengharap selain-Nya, ia akan memutuskan harapanku”. Di bagian munajat ini, narator mengungkapkan pujian tertinggi dan harapan tertingginya kepada Penciptanya, yang merupakan tingkat religiusitas tertinggi.

Pada bagian pertama dari munajat ini, kita membaca:

«قَوْلُكَ حَقٌّ وَوَعْدُكَ صِدْق وَاسْئَلوُا اللهَ مِنْ فَضْلِهِ اِنَ اللهَ كانَ بِكُمْ رَحيماً

“Ya Allah, Engkaulah yang telah berfirman-sedangkan firman-Mu adalah benar dan janji-Mu adalah benar dan mohonlah kepada Allah dari karunia-Nya, sesungguhnya Allah Maha Penyayang terhadap kalian”.

رَاَيتُ مَوْلاي ذُنوُبي فَزِعْتُ وَاِذا رَاَيتُ كَرَمَكَ طَمِعْتُ فَاِنْ عَفَوْتَ

“Jika aku melihat dosa-dosaku wahai Junjunganku, aku menjadi takut dan jika melihat kemurahan-Mu, aku masih berharap jika Engkau memaafkanku”.

Menelaah munajat-munajat seperti itu selama hari-hari penuh berkah Ramadan, dan berbicara dengan teks mereka, sambil memperkuat hubungan spiritual manusia, membuatnya lebih kuat dalam menghadapi kegagalan dan kekecewaan dalam kehidupan sehari-hari.

*Ali bin Al-Husein (as), yang dikenal dengan Zainal Abidin dan As-Sajjad (714-659 M) adalah putra Imam Husein (as) dan memiliki banyak keutamaan. Tidak sedikit contoh-contoh yang telah dituturkan tentang ibadahnya dan membantu orang miskin. "Sahifah Sajjadiyah" dan "Doa Abu Hamzah" adalah di antara karya spiritual dan intelektual terpenting dalam bentuk munajat yang diriwayatkan darinya. (HRY)

captcha