Menurut laporan IQNA dilansir dari Reuters, Perdana Menteri, Narendra Modi pada hari Ahad dan selama pawai Partai Nasionalis Hindu Bharatiya Janata telah menuduh oposisi undang-undang ini mendistorsi fakta untuk menciptkan demo.
Dengan mengisyaratkan bahwa pemerintahnya sedang melakukan reformasi tanpa fanatisme agama, Modi mengatakan: "Undang-undang ini tidak mempengaruhi 1,3 miliar orang India dan saya harus meyakinkan warga Muslim India bahwa undang-undang tersebut tidak akan mengubah apa pun untuk mereka."
Partai Modi berencana untuk mengadakan lebih dari 200 konferensi pers untuk melawan protes, para penentang Modi mengatakan undang-undang itu diskriminatif dan bertentangan dengan konstitusi negara.